Asam tiosulfat tidak bisa dibentuk dengan menambahkan asam kedalam tiosulfat karena adanya dekomposisi asam bebas ini di dalam air dalam campuran S, H2S, H2Sn, SO2, dan H2SO4 ini bisa dibuat dengan menhilangkan air, dalam temperature rendah (-780C).

Dalam campuran garam-garam tiosulfat adalah stabil dan berasam. Tiosulfat dibuat dengan mendidihkan alkali atau larutan sulfat nitrat dengan S dan juga oksidasi polisulfida dengan udara .

Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2SO2O3.5H2O) disebut dengan hypo berbentuk kristal yang sample benar dan kurang atau tidak berwarna. Titik beku 480C mudah larut dalam air dan larutannya digunakan untuk titrasi dalam analisis volumetri.

Natrium tiosulfat dalam induksi pemutihan untuk merusak Cl2 yang masuk, setelah mereka masuk dalam kolom pemutihan, sama halnya natrium tiosulfat kadang-kadang digunakan untuk memindahkan rasa dari minuman yang berklorinasi.

Natrium tiosulfat (Na2SO3) dapat dibuat dari H2SO4. H2SO4 adalah asam yang sangat penting yang digunakan dalam induksi kimia. H2SO4 mencair pada suhu 10,50C membentuk cairan kental. H2SO4 berikatan dengan hydrogen dan tidak bereaksi dengan logam di dalam air untuk menghasilkan H2. H2SO4 menyerap air dan dapat menghasilkan gas. Ion SO4- adalah tetrahedral, mempunyai panjang ikatan 1,49 Å, mempunyai rantai pendek. Ikatan S – O memiliki 4 ikatan σ antar S dan O dan 2 ikatan π yang didelokalisasi S dan 4 atom O. Asam tiosulfat H2SO3 .tidak dapat dibentuk dengan menambahkan asam ke dalam tiosulfat karena pemisahan asam bebas dalam air ke dalam campuran S, H2S, H2Sn, SO2 dan H2SO3.

H2S + SO3 H2S2O3

Garam yang biasa disebut tiosulfat stabil dan berjumlah banyak. Tiosulfat dibuat dengan memanaskan alkali/larutan sulfit dengan S dan juga dengan mengoksidasi polisulfida dengan air seperti reaksi berikut :

Na2S2O3 + S Na2S2O3

2NaS3 + 3O2 2Na2S2O3 +2S

Selain itu natrium tiosulfat dapat dibuat dari SO2 dengan reaksi sebagai berikut :

2S02(aq) + O2(g) SO3(g)

Kemudian direaksikan dengan Na2SO3 dan H2O

reaksi :

2SO2 + Na2CO3 + H2O 2NaHSO3 + CO2

produk (NaHSO3) direaksikan lagi dengan Na2CO3

reaksi :

2NaHSO3 + Na2CO3 2Na2SO3 + CO2 + H2O

terakhir Na2SO3 direaksikan dengan S dengan bantuan pemanasan.

Rekasi :

Na2SO3 + S Na2S2O3

PEMBUATAN K2SO4

Sulfur dioksida dengan mudah larut dalam air menghasilkan larutan asam sulfit (H2SO3). Asam tidak dapat diisolasi dalam bentuk anhidrat.

H2O + SO2 H2SO3

Ionisasi asam dapat dilakukan dalam air melalui 2 tahap :

H2SO3 D H+ + HSO3- K1 = 1,2 . 10-3

Sulforous acid ion hydrogen sulfit

(ion bisulfit)

HSO3- D H+ + SO3- K2 = 6,2 . 10-3

ion sulfit

Ketika SO2 bergelembung melalui cairan NaOH dihasilkan natrium bisulfat (NaHSO3). Asam garam ini dapat dinetralisasi dengan penambahan NaOH atau Na2CO3 untuk menghasilkan natrium sulfit.

NaOH + H2SO3 NaHSO3 + H2O

Natrium bisulfit

NaOH + NaHSO3 Na2SO3 + H2O

Natrium sulfit

Ion sulfit dapat berbentuk piramida dan mempunyai geometri electron berbentuk tetrahedral, yang dapat digambarkan sebagai berikut :

ion Sulfit Ion Hydrogen Sulfit

Banyak asam oksida termasuk SO2 mempunyai kelarutan lemah dalam air. Meskipun mereka larut dalam larutan hidroksida membentuk garam-garam dari axianionnya.

Reaksinya :

SO2(g) + KOH(aq) KH3O3(aq)

Atau

SO2(g) + 2KOH(aq) K2SO3(aq) + H2O(l)

Natrium sulfit jika direaksikan dengan garam kalium klorida akan menghasilkan kalium sulfit, dan garam natrium klorida. Reaksinya sebagai berikut :

Na2SO3(s) + 2KCl(s) K2SO3(s) + 2NaCl(s)


PENENTUAN KADAR SUKROSA PADA MINUMAN

Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman, tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Berlawanan dengan maltosa dan laktosa, sukrosa tidak mengandung atom carbon anomer bebas, karena carbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada sukrosa berikatan satu dengan yang lain.

sukrosa [O-β-D-fruktofuranosil-(21)-α-D-glukofiranosida]

Karena alasan inilah sukrosa buka merupakan gula pereduksi. Walaupun D-glukosa merupakan unit pembangun utama kedua senyawa pati dan selulosa, sukrosa merupakan produk fotosintesis antara yang utama. Pada banyak tanaman sukrosa merupakan bentuk utama dalam transport gula dari daun ke bagian-bagian lain tanaman melalui system paskular. Keuntungan sukrosa dibandingkan dengan D-glukosa sebagai bentuk transport gula mungkin karena atom karbon anomernya berada dalam keadaan terikat, jadi, melindungi sukrosa dari serangan oksidatif atau hidrolitik oleh enzim-enzim tanaman sampai molekul ini mencapai tujuan akhirnya di dalam tanaman.

Hewan tidak dapat menyerap sukrosa seperti pada tanaman, tetapi dapat menyerap molekul tersebut dengan bantuan enzim suknosa, yang juga disebut sebagai invertase, yang terdapat di dalam sel yang membatasi dinding usus kecil. Enzim ini mengkatalisa hidrolisis sukrosa menjadi D-gukosa dan D-fruktosa, yang segera teserap ke dalam aliran darah.

Sukrosa merupakan disakarida yang paling manis diantara ketiga jenis disakarida yang umum dijumpai. Sukrosa juga lebih manis dari glukosa

Tabel kemanisan beebrapa gula dan sakarin

Gula

Kemanisan relatif

Sukrosa

Glukosa

Fluktosa

Maltosa

Laktosa

sakarin

100

70

170

30

16

40,000

Sejumlah garam aluminium seperti golongan IIA, mengkristal dalam larutannya sebagai hidrat. Sebagian dari hidrat ini amat larut dalam air dan bersifat delikuesen, misalnya AlX3.6H2O, Al(NO3)3.9H2O. selanjutnya segi-segi kimia tertentu dari senyawa aluminium dalam air diturunkan dari sifat ion aluminium trihidrat [Al(H2O)6]3+.

Senyawa-senyawa aluminium, bentuk alami dari kebanyakan senyawa aluminium diturunkan dari oksida (Al2O3) dan bermacam-macam oksida terhidrat. Misalnya Al2O3.H2O dan Al2O3.3H2O. senyawa oksida jka direaksikan denganasam sulfat menghasilkan aluminium sulfat pekat panas.

Al2O3 + H2O4 Al2(SO4)3 + 3H2O

Senyawa ini mengkristal dari larutan sebagai Al2(SO4)3.18H2O.

Larutan berair yang mengandung jumlah molar yang sama dari Al2(SO4)3 dan K2SO4 mengkristal sebagai kalium aluminium sulfat (KAl(SO4)2.12H2O). garam ini yang dikenal dengan patas alum atau tawas, termasuk dalam golongan, termasuk dalam golongan senyawa dengan nama alum atau tawas. Alum mempunyai mempunyai rumus M(I) M(III) (SO4)2.12H2O dimana M(I) dapat berupa kation apa saja kecuali Li+ dan M(III) adalah kation bermuatan positif tiga (Al3+, Ti3+, V3+, Cr3+, Mn3+, Fe3+, Co3+, Ga3+, In3+, Re3+, Ir3+). Alum mengandung ion [M(H2O)6]+, [M(H2O)6]3+ dan SO42- dengan nisbah 1 : 1 : 2 alum yang umum mempunyai M(I) = K+ atau NH4+ dan M(III) = Al3+. Li+ tidak membentuk alum karena ion ini terlalu kuat untuk memenuhi syarat sebuah kristal.

Alum mempunyai kegunaan yang sama dengan garam pembentuknya. Satu keguanan penting dari patas alum adalah sebagai zat pewarna.

Alum atau tawas (AlK(SO4)2) dapoat dibuat dengan mereaksikan senyawa aluminium sulfat (Al2(SO4)3) dengan kalium sulfat (K2SO4). Reaksi yang terjadi sebagai berikut :

K2SO4 +Al2(SO4)3 2KAl(SO4)2

Potasium nitrat biasanya dikenal dengan kalium nitrat. Kalium nitrat terjadi karena ada reaksi aktif antara K dan N. Kalium nitrat adalah bahan yang dapat dapat menghasilkan KNO3 yaitu dengan bereaksi dengan kalium sulfat. Jika larutan kalium nitrat dan kalium sulfat dicampur, maka kalium sulfat akan segera mengendap, endapan tersebut tidak dapat larut, yang tersisa dari reaksi ini adalah padatan KNO3. kalium sulfat dapat juga digantikan KCl untuk menghasilkan KNO3.

Ca(NO3)2 + 2KCl CaCl2 + 2KNO3

Reaksinya adalah : Ca(NO3)2 + K2SO4 CaSO4 + 2KNO3

KNO3 di dekomposisi pada temperature rendah dalam bahan anorganik yang dapat menyerap seperti alumina, titanium dan silica bersama NaY, KY, KI %, β %, zeolit seperti MCM-41 (molekul hasil saringan yang menyerap).

Banyak faktor seperti keasaman permukaan bahan, ruang kosong pada struktur octahedral, susunan ruang atau geometri kimia, dan lingkungan mikro menyediakan bahan anorganik yang mudah menyerap selama semua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam dekomposisi KNO3 pada temperature rendah dalam suatu pengukuran.

Dekomposisi KNO3 pertama-tama menyatakan bahwa KNO3 mulai di dekomposisi pada rentang 400-500 K dalam mengisi hasil pembentukan bahan anorganik dari interaksi. Khusus antara KNO3 dan absorben. Se;anjutnya, sejumlah KNO3 yang memuat alumina yang telah di dekomposisi pada suhu ruangan selama proses persiapan. Hal ini akan menjadi faktor penting yang mempengaruhi hasil dari dasar yang kuat KNO3 / Al2O3 berperan sebagai katalis.berdsasarkan dari hasil yang diberitakan, metode TPDE, CM adalah metode yang terjamin yang menyatakan KNO3 adalah bahan yang mudah menguap.

KNO3 memiliki kandungan yang tinggi, selain itu memilik tingkat kelarutan dalam air yang tinggi. KNO3 diperdagankan sebagai pupuk grand-K yang berbentuk peril dan kristal. KNO3 dalam bentuk kristal mempunyai sifat mudah larut yang sangat baik. Selain itu, kandungan sodium / garam dan clor yang rendah.

LIPID (Pemisahan Kolesterol dalam Makanan)

Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan penggolongannya didasarkan atas kelarutannya dalam pelarut-pelarut lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen-komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan perbedaan kelarutannya dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh, fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar ketidaklarutannya dalam aseton, demikian pula dengan kolesterol. Dari sebutir merah telur dapat dihasilkan 50 – 75 mg kolesterol. Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Dari rumus kolesterol dapat di lihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C nomor 3 mempunyai posisi beta oleh karena dihubungkan oleh garis penuh.

Kolesterol

Kolesterol dan lipid lainnya diangkut dalam darah ke sasaran spesifik oleh beberapa macam lipoprotein. Triasilgliserol yang dikeluarkan dari usus halus diangkut oleh kilomikron dan kemudian di hidrolisis oleh lipase yang terdapat dinding kapiler di jaringan sasaran. Kolesterol dan berbagai macam lipid lainnya yang berlebihan di hati, diangkut dalam bentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah (VLDL) setelah mengeluarkan triasilgliserol ke jaringan adiposa dan jaringan perifer lainnya, VLDL berubah menjadi lipoprotein berdensitas antara (IDL) selanjutnya di ubah menjadi lipoprotein berdensitas rendah (LDL). IDL dan LDL mengangkut ester kolesterol terutama kolesterol linoleat. LDL akan diambil oleh hati dan sel jaringan perifer dengan cara endositosis yang diperantarai oleh reseptor. Reseptor LDL yang merupakan suatu protein yang terdapat pada membran plasma sel sasaran, mengikat LDL dan juga berperan memasukkan LDL ke dalam sel. Apabila tidak terdapat reseptor LDL pada penderita hiperkolesterolemia akan terjadi tipe homozigot, peningkatan kadar LDL-kolesterol plasma, penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah dan serangan jantung pada masa kanak-kanak. Apolipoprotein B yang merupakan suatu protein yang sangat besar, merupakan komponen struktural kunci pada kilomikron, VLDL, dan LDL.

Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua manusia. Pada tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar (adrenal cortex) dan jaringan syaraf. Mula-mula kolesterol diisolasi dari batu empedu karena kolesterol ini merupakan komponen utama batu tersebut. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena dan alkohol panas. Apabila tidak terdapat dalam konsentrasi tinggi, koleterol mengkristal dalam bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan tidak mempunyai titik lebur 150 – 1510C. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi makin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas atau kelenterun pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa lebih keras. Hal ini berarti jantung harus lebih keras daripada biasanya.

Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. Salah satu diantaranya adalah reaksi Salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan dengan fluorosensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biri dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah kemudian biru dan hijau. Ini disebut reaksi Liebermann Burchard. Warna hijau yang terjadi ini sebanding dengan konsentasi koleterol. Karenanya reaksi Liebermann Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dalam darah manusia normal terdapat antara 150-200 miligram tiap 100 ml buah.

Bila sterol (kolesterol) dengan konfigurasi tidak jenuh di dalam molekulnya direaksikan dengan asam kuat dalam kondisi bebas air, maka akan memberikan warna yang karakteristik. Warna yang dihasilkan bervariasi dengan kondisi percobaan. Mekaisme reaksinya menurut salah satu teori adalah mula-mula dibentuk kompleks senyawa yang teraktifasi, diikuti dengan agregasi beberapa molekul menghasilkan sistem terkonyugasi. Senyawa-senyawa kromofor yang dihasilkan berlaku seperti indikator asam-basa. Baik uji Salkowski maupun Liebermann-Burchard akan memberikan hasil yang baik, bila alat-alat gelas, reagen-reagen dan senyawa-senyawa yang akan diuji berada dalam keadaan kering

Glukosa adalah salah satu dari monosakarida yang mempunyai peranan besar sebagai indikator penyakit diabetes melilitus (DM). diabetes melilitus adalah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin, baik secara relatif maupun absolut. Karena terhambatnya penyerapan glukosa ke dalam sel serta gangguan metabolismenya, maka timbul hiperglikemia. Dalam keadaan normal, kira-kira 50% glukosa yang dimakan mengalami metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 5% diubah menjadi glikogen dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak. Pada diabetes melilitus semua proses tersebut terganggu, sehingga sebagian besar glukosa tetap dalam sirkulasi darah dan energi terutama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak. Selain dalam darah, glukosa juga ditemukan dalam air seni.

Kadar glukosa darah meningkat seiringan dengan pencernaan dan penyerapan glukosa dari makanan. Pada individu sehat dan normal,kadar tersebut tidak melebihi sekitar 140 mg/dL karena jaringan akan menyerap glukosa dari darah menyimpannya untuk digunakan kemudian atau mengoksidasinya untuk menghasilkan energi. Setelah makanan dicerna dan diserap, kadar glukosa darah menurun karena sel terus metabolis glukosa.

Apabila kadar glukosa terus meningkat setelah makan, konsentrasi glukosa yang tinggi dapat menyebabkan keluarnya air dari jaringan akibat efek osmotik glukosa. Jaringan akan mengalami dehidrasi dan fungsinya akan terganggu. Dehidrasi otak dapat menyebabkan koma hiperosmolar.

Di pihak lain, apabila kadar glukosa darah terus turun setelah makan, jaringan yang bergantung pada glukosa akan menderita kekurangan energi. Apabila kadar glukosa turun secara mendadak, otak tidak akan mampu membentuk ATP dalam jumlah memadai. Akan timbul pusing dan kepala terasa ringan, diikuti oleh mengantuk, dan akhirnya koma. Sel darah merah tidak akan mampu menghasilkan ATP dalam jumlah cukup untuk mempertahankan integritas membrannya. Hemolisis sel ini akan menurunkan transport oksigen ke jaringan tubuh. Akhirnya, semua jaringan yang menggantungkan diri pada oksigen untuk memperoleh energi akan terganggu fungsi normalnya. Apabila gangguan ini cukup berat, maka dapat terjadi kematian.

Konsekuensi kelebihan atau kekurangan glukosa yang berbahaya dalam keadaan normal dihindari karena tubuh mampu mengatur kadar glukosa darahnya. Sewaktu konsentrasi glukosa darah mendekati rentang puasa normal yaitu 80 – 100 mg/dL sekitar 2 jam setelah makan, terjadi pengaktifan proses glikogenolisis di hati. Glikogen hati merupakan sumber utama glukosa selama beberapa jam pertama puasa. Kemudian glukoneogenesis suatu proses yang terjadi di hati berasal dari jaringan lain. Otot yang teraktivasi dan sel darah merah menghasilkan laktat melalui glikolisis, otot juga memberi asam amino melalui penguraian protein dan terjadi pembebasan gliserol melalui mobilisasi simpanan triasilgliserol di jaringan adipose.

Bahkan pada puasa jangka panjang, kadar glukosa darah tidak turun secara dramatis. Dalam keadaan kelaparan selama 5 – 6 minggu, kadar glukosa darah hanya menurun sampai sekitar 65 mg/dL.

Setelah makan makanan yang mengandung karbohidrat, kadar glukosa darah meningkat, sebagian glukosa dalam makanan disimpan dalam hati sebagai glikogen. Setelah 2 jam atau 3 jam berpuasa, glikogen ini mulai diuraikan oleh proses glikogenolisis, dan glukosa yang terbentuk dibebaskan ke dalam darah. Seiringan dengan penurunan simpanan glikogen, juga terjadi penguraian triasilgliserol di jaringan adiposa, yang menghasilkan asam lemak sebagai bahan bakar alternatif dan gliserol untuk sintesis melalui glukoneogenesis. Asam amino juga dibebaskan dari otot untuk berfungsi sebagai prekusor glukoneogenik.

Setelah puasa satu malam, kadar glukosa darah dipertahankan baik oleh glikogenolisis maupun glukoneogenesis. Namun setelah sekitar 30 jam berpuasa, simpanan glikogen hati habis, sesudah itu, glukoneogenesis adalah satu-satunya sumber glukosa.

Perubahan dalam metabolisme glukosa yang berlangsung selama perpindahan dari keadaan kenyang ke keadaan puasa diatur oleh hormon insulin dan glukagon. Insulin meningkat pada keadaan kenyang dan glukagon meningkat selama puasa. Insulin merangsang transpor glukosa ke dalam sel tertentu misalnya sel otot dan jaringan adiposa. Insulin juga mengubah aktivitas enzim kunci yang mengatur metabolisme. Yang merangsang penyimpanan bahan bakar. Glukagon melawan efek insulin, yang merangsang pelepasan simpanan bahan bakar dan perubahan laktat, asam amino, serta gliserol menjadi glukosa.

Selama puasa, sewaktu kadar glukosa menurun, kadar insulin menurun, dan kadar glukagon meningkat. Perubahan hormon-hormon ini menyebabkan hati menguraikan glikogen melalui glikogenesis dan membentuk glukosa melalui proses glikogenolisis dan membentuk glukosa melalui proses glukoneogenesis sehingga kadar glukosa darah dapat dipertahankan. Kadar glukosa darah dipertahankan tidak saja selama puasa, tetapi juga sewaktu kita berolahraga saat sel otot menyerap glukosa dari darah dan mengoksidasinya untuk memperoleh energi. Selama berolahraga, hati memasok glukosa ke dalam darah melalui proses glikogenolisis dan glukoneogenesis

Perubahan hormon-hormon yang terjadi selama puasa merangsang penguraian triasilgliserol jaringan adiposa. Akibatnya terjadi pelepasan asam lemak dan gliserol.

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Molekul karbohidrat terdiri atas atmo-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton.

Terdapat tiga golongan utama karbohidrat, yaitu :

  • Monosakarida, atau disebut gula sederhana, terdiri dari satu unit polihidroksi aldehid atau keton.
  • Oligosakarida, terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen.
  • Polisakarida, terdiri dari rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida.

Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.

Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam asam clorida.

Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa.

Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pda residu glukosa. Laktosa adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa mengalami proses hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus.

Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular.




Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisi dapat juga dibantu dengan bantuan enzim amilase.

Karbohidrat secara kualitatif dapat dikenali dengan melakukan beberapa uji. Karbohidrat memberikan reaksi positif dengan uji molish. Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan -naftol dalam pereaksi molish.

Uji benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas, seperti yang terdapat pada laktosa dan maltosa. Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata serta adanya endapan.

Uji seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga ketosa. Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl panas menjadi asm levulinat dan hidroksilmetil furfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya.

Pada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna merah.

VIRGIN OIL

A. SEJARAH VIRGIN OIL

Pohon kelapa (Niu-dalam bahasa-bahasa di kepulauan pasifik dan papua) memiliki sejarah amat panjang dalam menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Dan yanbg terpenting dari virgin oil adalah efek kesehatannya yang sama dengan ASI (Air Susu Ibu). Minyak ini dikenal sebagai kesehatan dalam ilmu kedokteran Ayurveda hampir empat ribu tahun lalu. Pada zaman itu, ASI dipakai sebagai antibiotika setelah pembedahan mata. Riset modern menemukan hubungan antara kedua produk kesehatan alamiah itu-kandungan lipida atau lemaknya

Selama lebih dari tiga puuh tahun sebuah laboratorium lipida di Amerika yang dipimpin oleh John Kabara Ph.d, memelopori riset soal hubungan antara lipida sintetik dan alamiah dengan ktifitas biologisnya. Riset menunjukkan bahwa asam-asam lemak dan monogliserida yang ditemukan di dalam dua produk alamiah ini memiliki sifat-sifat antimicrobial yang luar biasa. Selama beberapa decade laboratorium ini telah menyeleksi sekitar 300 lipida dan struktur lain untuk mendapatkan fungsi antimicrobial. Mereka gagal. Karena itu, mereka kembali ke alam. Kembali ke minyak kelapa dan ASI. Rantai asam-asam lemak medium dan monogliserida yang terutama ditemukan dalam minyak tropis ini dan ASI mempunyai kekuatan tubuh yang hebat. Dalam sejarah kedokteran jarang sekali ditemukan zat yang sifat kegunaannya begitu luar biasa dan tidak mengandung racun atau bahkan efek samping yang berbahaya. Para peneliti kemudian berusaha menemukan pemanfaatan medis dan industrial dari spesies yang paling aktif, monolaurin. Monogliserida yang sangat murni lebih banyak dikenal dengan merk dagang lauricidin dari pada sekedar monolaurin, karena dalam penggunaan komersial, monolaurin hanya murni 45-55 % dan tak memiliki sifat-sifat antimikrobial. Pemakaian pertama monolaurin adalah dimasukkan ke dalam margarin sebagai pengawet makanan dan kemudian ke dalam semacam obat untuk mencegah infeksi sumsum tulang belakang. Setelah itu lauricidin dipakai dalam kosmetik, obat-obatan dan dalam kedokteran klinis. Sebagai makanan suplemen, efek antibiotika dan antivirus monolauirin yang sangat luar biasa. Sejak dari 16 tahun yang lalu monolaurin diketahui dapat melawan virus-virus yang berlapisan lipida.

B. DEFINISI VIRGIN OIL

Yang dimaksud sebagai virgin oil adalah minyak kelapa yang diolah tanpa pemanasan atau dengan pemanasan terbatas, hingga minyak ini bewarna bening (jernih) dan beraroma khas kelapa. Bersamaan minyak zaitun olive oil minyak wijen (sesame oil), dan minyak tengkawang (tengkawang oil), virgin oil banyak diserap oleh industri farmasi dan kosmetik. Minyak kelapa selama ini lebih banyak dikenal sebagai minyak goring. Padahal, sebelum agroindustri CPO dari sawit merajai pasar minyak nabati dunia, minyak kelapa juga merupakan bahan baku industri kosmetik, terutama sabun mandi. Setelah CPO masuk ke pasar dunia minyak kelapa sebagai minyak goreng bahan baku industri farmasi langsung tersisih.

Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua katagori utama, yaitu RBD dan Virgin. Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan buahnya, yang mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau dan tentu saja khasiatnya. Perbedaan proses pembuatan ini sangat menyolok dan berbeda nyata. RBD merupakan singkatan dari “Refined, Bleached and Deodorized” atau minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. Virgin bisa diartikan masih murni atau perawan. RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur matahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan ini relatif kotor dan mengandung bahan asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa jamur, tanah, sampah dan kotoran lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan memberikan pengaruh besar pada hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur sangat mempengaruhi warna dan bau minyak. Minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan bisa bewarna coklat tua sampai keabuan dan berbau tengik menyengat.untuk menghasilkan minyak goreng dan minyak komersial lainnya fabrikan memproses lebih lanjut dengan menyuling memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk maksud ini mereka menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda (NaOH atau KOH). Bau dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif. Tentu saja semua ini sangat mempengaruhi viskositas (tingkat kekentalan), BD (berat jenis), titik beku, rasa, bau dan sebagainya. Pada umumnya yang membedakan dengan mudah adalah baunya dihilangkan dan rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan untuk keperluan makanan di ruamah tangga dan industri.

C. KOMPOSISI VIRGIN OIL

Interim APCC Standard

Identity caharacteristics

Relative density

Refractive index at 40oC

Moisture % wt. max

Insoluble impurities per cent by mass max

Saponification value

Iodine value

Unsaponifiable matter % by mass. max

Acid value max

Polenske value min.

GLC Ranges of Fatty Acid Composition (%)

C 6:0 – Caproic Acid

C 8:0 – Caprylic Acid

C 10:0 – Capric Acid

C 12:0 – lauric Acid

C 14:0 – Myristic Acid

C 16:0 – Palmitic Acid

C 18:0 – Palmitofoleic Acid

C 18:1 – Stearic Acid

C 18:2 – Oleic Acid

C 18:3 – C 24:1

Quality Characteristics

Colour

Free Fatty Acid

Peroxide Value

Total Plate Count

Odour and Taste

Contaminants

Matter volatile at 105oC

Iron: (Fe)

Copper

Lead

Arsenic

0.915 – 0.920

1.4480 – 1.4492

0.1 – 0.5

0.05

250 – 260 min

4.1 – 11.00

0.2 – 0.5

0.915 – 0.920

0.5

13

0.4 – 0.6

5.0 – 10.0

4.5 – 8.0

43.0 – 53.0

16.0 – 21.0

7.5 – 10.0

2.0 – 4.0

5.0 – 10.0

1.0 – 2.5

<>

Water clean

[0.5 %

[3 meq/kg oil

<>

Free from foreign and rancid colour and taste

0.2 %

5 mg/kg

0.4 mg/kg

0.1 mg/kg

0.1 mg/kg

D. INFORMASI ILMIAH DAN MAMFAAT VIRGIN OIL

1. Informasi ilmiah virgin oil

  • Minyak kelapa perawan adalah minyak jenuh yang sangat berbahaya bagi jantung (bohong) . ini adalah propaganda produsen minyak sayur agar minyak tropis tidak laku di barat. Padahal ironisnya hampir semua RS di AS menggunakan lauric Acid (asam lemak jenuh rantai karbon 12) yang diambil dari MCFA (Medium Chaim Fatty Acid) dari minyak kelapa virgin. Ironisnya para ahli medis di dunia hanya menelan mentah-mentah informasi bohong ini tanpa didukung oleh penelitian ilmiah.
  • Fakta, bahwa Capric Acid (asam lemak jenuh rantai carbon 10 dari MCFA yang terkandung di VICO (Virgin Coconut Oil) digunakan sebagai suplemen dengan nama capricidin untuk memerangi virus HIV di AS.
  • bahwa laurid acid yang terkandung dalam VICO dibuat suplemen menjadi lauricidin dan monolaurin untuk mengobati orang yang sakit parah dan mengobati bayi yang terserang infeksi berbahaya.
  • Fakta bahwa MCFA dalam VICO mengandung 48 % Lauric Acid, 7 % Capric Acid, dan 8 % Caprilyc Acid atau (asam lemak rantai carbon 8). Satu sendok makan VICO mengandung 7 gram Lauric Acid sedang satu suplemen lauricidin hanya mengandung lauric Acid 300 mg per kapsul.
  • Fakta bahwa MCFA dalam VICO berguna untuk mebantu metabolisme tubuh , menurunkan kolesterol jahat, menetralisis radikal bebas, membersihkan arterosclerosis atau plak penyumbatan pembuluh darah, mencegah platelet atau penggumpalan darah penyebab serangan jantung, super anti microba yang sekaligus bisa membunuh bakteri dan virus yang menyerang dinding pembuluh darah.
  • Fakta bahwa minyak kelapa murni telah mendapat pengakuan FDA di AS dan masuk daftar GRAS (generally Regarded As Safe) yang tidak didapat oleh minyak sayur.
  • Fakta bahwa minyak kelapa murni sangat baik untuk jantung karena mencegah plak pembuluh darah, mencegah pelengketan arah atau platelet dan memulihkan luka di dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh kolesterol jahat, kalsium, free radical, homocystein (asam amino yang terdapat dalam daging merah kuning telur, jeroan dan susu fullcream)

2. Manfaat virgin oil

Adapun manfaat dari Virgin Oil adalah sebagai berikut :

  • Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis influenza, hepatitis C, cacar air, herpes, dan penyakit-penyakit lainnya
  • Mematikan berbagai bacteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing, meningitis, gonorrhea, luka gangrene dan masih sangat banyak lainnya
  • Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas, athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya
  • Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia, dan parasit lainnya.
  • Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat.
  • Meningkatkan energi dan stamina yang memperbaiki fisik dan pemampilan atlit
  • Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino yang larut dalam lemak.
  • Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.
  • Meredakan stress pada pancreas dan system-sistem enzim tubuh.
  • Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes .
  • Mengurangi gangguan yang dikaitkan dengan gejala kesulitan pencernaan dan cystic fibrosis.
  • Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung perkembangan tulang dan gigi yang kuat.
  • Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporesis.
  • Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih.
  • Meredakan gejala yang dihubungkan dengan ulcerative colitis dan bisul perut.
  • Mengurangi peradangan kronis.
  • Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
  • Mendukung dan mermbantu fungsi kekebalan tubuh.
  • Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker kolon, dan kanker lainnya.
  • Baik buat jantung tidak meningkatkan kolesterol darah atau kelengketan platelet.
  • Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke.
  • Membantu mencegah tekanan darah tinggi
  • Membantu mencegah sakit periodontal
  • Berfungsi sebagai antioksidant pelindung
  • Membantu melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya yang meningkatkan penuaan dini dan penyakit degeneratif
  • Memperbaiki pendayagunaan asam lemak esensial dan melindunginya dari oksidasi
  • Meredakan gejala kelelahan kronis
  • Mengurangi tekanan epileptis
  • Melindungi tubuh dari penyakit ginjal dan infeksi kandung kemih
  • Membantu mencegah sakit liper
  • Mendukung funsgsi tiroid
  • Meningkatkan aktifitas metabolic
  • Mencegah infeksi topical bila dioleskan
  • Mengurangi gejala psoriasis,eksim, dan dermatitis
  • Mendukung keseimbangan kimiawi kulit secara alami
  • Melembutkan kulit dan mengencangkan kulit dan lapisan lemak di bawahnya
  • Mencegah keriput, kulit kendur, dan bercak-bercak penuaan
  • Memberikan penampilan rambut yang sehat
  • Mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit
  • Mengendalikan ketombe
  • Membantu memberikan vitalitas dan terasa lebih muda
  • Tidak memiliki efek samping yang berbahaya bila dikonsumsi
  • Menolak oksidasi sehingga memberikan perlindungan terhadap oksidasi berlebihan
  • Tidak beracun untuk dikonsumsi.

Blogger Templates by Blog Forum